Media AS Soroti Dugaan Permintaan Rusia Bangun Pangkalan Udara di Papua Indonesia

Daftar Isi

 


Duniamiliter.co.id – Rencana Rusia untuk mendirikan pangkalan udara di wilayah Papua menarik perhatian berbagai media internasional, termasuk Newsweek dari Amerika Serikat.

Dalam artikel berjudul "Russia Eyes Pacific Air Base on Doorstep of US Ally: Report", yang terbit Rabu lalu, Newsweek merujuk pada laporan dari situs pertahanan Janes. Laporan tersebut mengungkap bahwa Rusia diduga telah menyampaikan permintaan resmi kepada Indonesia untuk menempatkan pesawat militer mereka di Pangkalan Udara Manuhua, Biak, Papua.

"Janes menyebutkan bahwa Rusia mengajukan permohonan ad hoc untuk mengerahkan pesawat pembom strategis Tu-95 dan pesawat angkut Il-76 ke pangkalan itu. Tu-95 mampu membawa sejumlah rudal jelajah berkemampuan nuklir," tulis Newsweek dalam laporannya yang dikutip Jumat (18/4/2025).

Permintaan ini kabarnya disampaikan setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, pada Februari 2025. Isu ini langsung memicu kekhawatiran, terutama dari pihak Australia yang melihat potensi ancaman dari kehadiran militer Rusia di wilayah yang sangat dekat dengan perbatasannya.

Mengutip ABC Australia, Menteri Pertahanan Sjafrie disebut telah menjelaskan kepada mitranya dari Australia, Richard Marles, bahwa sejauh ini belum ada permintaan resmi dari Rusia terkait penggunaan pangkalan udara tersebut.

Disebutkan pula bahwa Biak berlokasi sekitar 856 mil dari kota Darwin, Australia. Sebagai catatan, pada Desember 2017, Rusia pernah mengirim dua pembom Tu-95 untuk berpatroli di kawasan Pasifik Selatan dalam misi lima hari.

Newsweek juga mencatat pernyataan Malcolm Davis dari Australian Strategic Policy Institute, yang menilai bahwa pemerintah Australia harus mengambil sikap tegas jika benar Rusia mendapatkan akses ke Biak. Ia mendorong agar klarifikasi resmi segera disampaikan ke publik.

Sikap Kementerian Luar Negeri RI

Menanggapi pemberitaan ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia angkat bicara. Juru Bicara Kemlu, Roy Soemirat, menegaskan bahwa pemerintah belum pernah menerima permintaan dari Rusia untuk menempatkan armada militernya di Papua.

“Indonesia tidak pernah memberikan ijin kepada negara manapun untuk membangun atau memiliki pangkalan militer di Indonesia," tuturnya pada Rabu (16/4/2025)."

Meski menolak adanya pangkalan asing, Roy menyampaikan bahwa Indonesia tetap terbuka terhadap kunjungan kapal atau pesawat militer negara lain, asalkan dalam misi damai dan sesuai dengan kebijakan luar negeri bebas aktif yang dianut RI.

Sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip politik luar negeri bebas aktif, Indonesia akan menyambut kunjungan militer asing yang membawa misi perdamaian," tegasnya

"Indonesia sebagai negara yang memiliki tradisi polugri yang bebas aktif akan menerima dan mengijinkan pesawat atau kapal militer negara lain dalam misi damai untuk berkunjung ke Indonesia," tandasnya.

(Pimp Redaksi)

Posting Komentar